Vevi, Maritha (2019) Cek Plagiat EVALUASI WAKTU HANCUR TABLET GLIBENKLAMIDE GENERIK DAN GENERIK BERLOGO. STIKES Bhakti Husada Mulia. (Unpublished)
|
Text
Submit_Jurnal_Vevi_Disintegrasi.docx(1).pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Glibenkamide adalah obat golongan sulfonilurea yang banyak digunakan untuk penyakit diabetes melitus tipe 2. Jumlah penderita penyakit ini terus meningkat. Pada tahun 2025 diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus mencapai 6,3% populasi dunia. Penurunan sensitifitas insulin yang mengakibatkan tidak terkontrolnya kadar gula darah merupakan salah satu penyebab terjadinya diabaetes melitus. Glibenklamide bekerja pada sel beta pankreas dengan cara meningkatkan sensitifitas insulin sehingga mampu menjaga kadar gula darah. Penggunaan obat ini pada pasien diabetes melitus tipe 2 cukup banyak karena efektifitasnya dalam menjaga kadar gula darah cukup tinggi serta harga yang terjangkau. Oleh karena itu glibenklamide banyak beredar di pasaran baik yang generik maupun generik berlogo. Glibenklamid generik maupun generik berlogo yang ada dipasaran dalam bentuk sediaan tablet. Suatu sediaan tablet sebelum diedarkan harus memenuhi serangkaian evaluasi untuk menjamin kualitas dari tablet tersebut, salah satunya adalah evaluasi waktu hancur. United States Pharmacopeial (USP) dan Farmakope Indonesia (FI) mempersyaratkan setiap tablet harus lolos uji waktu hancur. Evaluasi waktu hancur merupakan salah satu uji fisik sediaan tablet. Evaluasi ini bertujuan untuk menjamin bahwa tablet akan hancur pada cairan tubuh, sehingga akan tersedia dalam bentuk molekulernya. Obat yang tersedia dalam bentuk molekuler yang akan diabsorbsi oleh tubuh. Bila tablet cepat hancur pada cairan tubuh, absorbsinya akan semakin cepat sehingga diharapkan efek terapi yang diinginkan akan cepat tercapai Tablet dinyatakan lolos evaluasi waktu hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal selama pengujian. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan tablet adalah 15 menit. Banyaknya tablet gibenklamide generik dan generik berlogo yang beredar dipasaran perlu diketahui apakah memiliki waktu hancur yang dipersyaratkan di USP dan Farmakope Indonesia serta perbedaan waktu hancur tiap merk memiliki perbedaan makna atau tidak jika diuji menggunakan analisis Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tablet glibenklamide generik dan generik berlogo telah memenuhi persyaratan keseragaman bobot yang dipersyaratkan Farmakope dan USP, dimana tidak ada lebih dari dua tablet yang penyimpangan bobotnya lebih dari 7,5%. Hasil dari uji waktu hancur tablet glibenklamide generik dan generik berlogo juga memenuhi persyaratan Farmakope dimana tablet hancur kurang dari 15 menit. Perbedaan waktu hancur tablet glibenklamide generik dan generik berlogo secara statistika tidak bermakna yang berarti kemungkinan nilai absorbsinya juga tidak berbeda. Kata kunci : glibenklamide, waktu hancur, analisis anova
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Vevi Maritha |
Date Deposited: | 11 Jul 2019 03:13 |
Last Modified: | 11 Jul 2019 03:13 |
URI: | http://repository.stikes-bhm.ac.id/id/eprint/441 |
Actions (login required)
View Item |